Pasangan yang akan menikah terutama masih berusia muda diharapkan benar-benar lebih matang lahir dan batin, karena dapat berdampak pada masalah kependudukan dimasa mendatang.
Kepala Bidang Advokasi Pergerakan dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Utara Anthony di Medan, mengatakan, menikah dengan usia muda itu, menimbulkan berbagai masalah kependudukan.
Semakin muda usia seorang wanita saat menikah yang pertama, menurut dia, maka masa reproduksi mereka akan lebih panjang dan berpotensi melahirkan anak lebih banyak. “Sebaiknya matangkan dulu segala sesuatunya, baik usia, mental mau pun yang lainnya,” katanya, pagi ini.
Menurut dia, ada beberapa faktor pendorong seseorang menikah usia muda, diantaranya karena faktor pendidikan, ekonomi, keluarga dan adat istiadat. “Padahal dari segi mental dan fisik belum layak untuk menikah,” ucap Anthony.
Dia mengatakan, idealnya seorang wanita membangun rumah tangga atau menikah, setelah berusia 20 tahun dan pria 25 tahun.Pada usia ini, secara fisik dan mental seseorang itu sudah siap untuk menikah.
“Jika dilihat secara fisik, kesehatan produksinya juga sudah matang untuk berumah tangga.Dampak nikah usia muda juga bisa terjadi berbagai macam, seperti tingginya kasus perceraian, bayi gizi buruk, dan tidak terkendalinya jumlah bayi yang lahir,” katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya juga terus berupaya memberikan sosialisasi dan informasi kepada para remaja tentang dampak nikah usia muda dan persiapan kehidupan yang ideal.
Menurut dia, ada lima hal dalam diri remaja yang benar-benar harus diperhatikan, yakni waktu untuk sekolah, memasuki dunia kerja, aktualisasi diri, Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) dan menjadi anggota masyarakat.
Untuk itulah, alasan perlunyaa dibentuk Pusat Informasi dan Konseling (PIK), yang merespon dengan tiga hal terhadap remaja. “Pertama adalah PKBR, kedua penanggulangan atau menghambat datangnya penyakit dari luar seperti HIV/AIDS.Sedangkan yang ketiga persiapan berkeluarga,” katanya.
Komentar
Posting Komentar