Mengatasi susah tidur

Cara Aman Atasi Gangguan Tidur  
Ilustrasi insomnia. guardan.co.uk
TEMPO.COJakarta - Penyakit gangguan tidur atau insomnia bisa terjadi pada siapa saja. Saat ini tidak hanya orang dewasa yang mengalami insomnia. Insomnia juga bisa terjadi pada ibu hamil, lansia, anak, maupun bayi. Penderita akan mengalami kesulitan tidur di malam hari. Efek lain adalah merasakan kelelahan panjang, tetapi sukar memejamkan mata. Demikian penjelasan dokter Ryan Thamrin yang dihubungi Sabtu sore 

Menurut dokter Ryan Thamrin, yang dihubungi di Jakarta beberapa waktu lalu, penyakit insomnia kini tak hanya diderita orang dewasa. Anak-anak dan remaja pun mulai mengalami gangguan tidur. Penyakit ini memiliki ciri-ciri sering merasa cemas, khawatir, dan tegang.

Menurut dokter Thamrin, ada beberapa cara untuk mengatasi insomnia dengan aman, di antaranya dengan berikut ini:

1.     Mengatur jadwal tidur dengan sebaik mungkin jadwal jam tidur dan waktu bangun sehingga menjadi suatu kebiasaan yang akan membuat terbebas dari insomnia.
2.     Mandi dengan air hangat yang akan membantu tubuh menjadi rileks. Ketegangan pada tubuh dapat memicu sulitnya tidur. Mandi air hangat sebelum tidur membantu syaraf lebih rileks dan tidur bisa lelap agar tidak mengalami insomnia.
3.     Menghindari konsumsi obat-obatan yang bisa menimbulkan insomnia.
4.     Menghindari kafein seperti kopi dan rokok, terutama dua jam sebelum merencanakan jam istirahat tidur.
5.     Minum susu hangat akan membantu untuk menciptakan rasa kantuk. Ryan menyarankan supaya tidak minum terlalu banyak yang bisa menyebabkan perut tidak nyaman. Ingat kondisi lapar atau terlalu banyak makan malah akan menjadi salah satu penyebab insomnia.
6.     Jika mengalami insomnia, usahakan tidak tidur pada siang hari yang menyebabkan di malam hari tidak merasa mengantuk.
7.     Pastikan tidak ada suara berisik yang mengganggu. Lalu atur cahaya lampu di kamar dan sesuaikan dengan kebutuhan supaya tidak terlalu silau.
8. Menurut Ryan, apabila ada keluhan soal ini tidak bisa diatasi, sebaiknya diperiksakan ke dokter supaya diketahui penyebabnya dengan pasti sehingga tidak berdampak pada kesehatan di kemudian hari dan tetap bisa beraktivitas optimal.
Sumber:

Komentar