Berharap Sihir Messi Tak Macet
Pemain Barcelona Lionel Messi berjalan menunduk saat pertandingan first leg semi final Liga Champion melawan Bayern Munich di Arena stadium, Munich (23/4). Bayern mengalahkan Barcelona dengan skor (4-0) REUTERS/Michael Dalder.
TEMPO.CO, Barcelona - Barcelona telah menyiapkan 90 ribu kartu untuk menyambut kedatangan Bayern Munchen di Camp Nou dalam laga kedua semi final Liga Champion dinihari nanti. Puluhan ribu kartu itu jika dibentangkan bersamaan akan membentuk sebuah mozaik berfrase "Barça, Pride, Barça".
Mozaik raksasa dengan dominasi warna biru-merah-kuning khas bendera Catalan itu akan menutupi seluruh tribun. Tapi, itu belum cukup untuk membuat skuad Die Roten --julukan Munchen-- gentar. Sebab rasa percaya diri tim besutan pelatih Jupp Heynckes itu sedang di ubun-ubun setelah mereka menekuk Barcelona 4-0 di laga pertama pekan lalu.
Blaugrana --julukan Barcelona-- membutuhkan lebih dari sekedar mozaik raksasa, mereka membutuhkan keajaiban, dan itu berarti satu nama: Lionel Messi. Sebab cuma pemain asal Argentina ini yang bisa membalik keadaan. "Kehadirannya selalu membuat perbedaan di tim," kata asisten pelatih Jordi Roura.
Tanpa Messi, Barcelona bak macan ompong. Tengok saja penampilan mereka saat melawan Atletico Bilbao pekan lalu. Xavi Hernandes, Cesc Fabregas, Pedro, dan Thiago Alcantara hanya berputar-putar di tengah lapangan. Tak satu pun gol tercipta meski telah tertinggal 0-1. Membosankan.
Terobosan baru terjadi di menit ke-59 ketika Lionel Messi masuk menggantikan Xavi. King Leo --julukan Messi-- hanya membutuhkan kurang dari 8 menit untuk mencetak gol. Dua menit kemudian ia memberikan assist kepada Alexis Sanchez. "Ketika ia masuk ke lapangan, ia mengubah jalannya pertandingan," kata Sanchez.
Sihir Messi inilah yang ditunggu dinihari nanti. Sebab Barcelona membutuhkan keajaiban untuk bisa lolos ke final. Mereka harus mencetak sedikitnya 5 gol --itu dengan catatan Munchen tak mencetak satu gol pun. Kurang dari itu, pengalaman pahit Liga Champions musim lalu bakal berulang: tersingkir di perempat final!
Persoalannya, sudahkah Messi fit benar? Memang ia diturunkan --dan kemudian mencetak gol-- ketika melawan Bilbao. Tapi kondisinya belum 100 persen. Senin lalu, ketika para pemain Barca diliburkan, Messi masih memulihkan cedera harmstringnya di Ciutat Esportiva, pusat pelatihan Barcelona. Ia ditemani fisioterapis.
"Dia masih menjalani masa pemulihan," kata pelatih Barcelona, Tito Vilanova. "Tapi hari ini kondisinya sudah sangat baik. Sedikit demi sedikit dia akan mencapai level terbaiknya. Peluangnya untuk tampil melawan Munchen sangat besar. Kami sangat bergantung kepadanya."
Tito juga mencemaskan lini belakang. Jordi Alba, pemain bertahan yang kerap membantu serangan, tak bisa diturunkan lantaran akumulasi kartu. Memang masih ada Eric Abidal. Tapi tanpa Jordi Alba, Barca bakal kehilangan tusukan sayap kiri yang biasa diperagakan pemain mungil itu.
Selain itu, siapa yang akan ditandemkan dengan Gerard Pique di depan gawang juga menjadi persoalan lain. Kondisi lini belakang Barcelona ini kontras dengan kubu lawan. Sebab Munchen kali ini bakal diperkuat Mario Mandzukic yang absen pada pertemuan pertama lantaran akumulasi kartu.
Karena itu pelatih Bayern Munchen, Jupp Heynckes, tak terlalu pusing dengan komposisi pemainnya. Ia lebih mewanti-wanti pemainnya pada hal-hal di luar teknis. "Saya ingatkan pemain jangan melakukan kesalahan yang tak perlu dan jangan membiarkan diri mereka diprovokasi."
Messi sendiri cukup optimistis bisa membalikkan keadaan dan membawa timnya ke laga final yang akan digelar di Wembley Stadium, London. Lewat jejaring sosial, Weibo, pemain kelahiran Rosario ini menulis: "Mari kita kalahkan mereka!"
"Barça, Pride, Barça", frase yang terbentuk dari mozaik raksasa yang akan membungkus Camp Nou dinihari nanti pun seakan menjadi untaian doa: semoga sihir King Leo tak macet.
Mozaik raksasa dengan dominasi warna biru-merah-kuning khas bendera Catalan itu akan menutupi seluruh tribun. Tapi, itu belum cukup untuk membuat skuad Die Roten --julukan Munchen-- gentar. Sebab rasa percaya diri tim besutan pelatih Jupp Heynckes itu sedang di ubun-ubun setelah mereka menekuk Barcelona 4-0 di laga pertama pekan lalu.
Blaugrana --julukan Barcelona-- membutuhkan lebih dari sekedar mozaik raksasa, mereka membutuhkan keajaiban, dan itu berarti satu nama: Lionel Messi. Sebab cuma pemain asal Argentina ini yang bisa membalik keadaan. "Kehadirannya selalu membuat perbedaan di tim," kata asisten pelatih Jordi Roura.
Tanpa Messi, Barcelona bak macan ompong. Tengok saja penampilan mereka saat melawan Atletico Bilbao pekan lalu. Xavi Hernandes, Cesc Fabregas, Pedro, dan Thiago Alcantara hanya berputar-putar di tengah lapangan. Tak satu pun gol tercipta meski telah tertinggal 0-1. Membosankan.
Terobosan baru terjadi di menit ke-59 ketika Lionel Messi masuk menggantikan Xavi. King Leo --julukan Messi-- hanya membutuhkan kurang dari 8 menit untuk mencetak gol. Dua menit kemudian ia memberikan assist kepada Alexis Sanchez. "Ketika ia masuk ke lapangan, ia mengubah jalannya pertandingan," kata Sanchez.
Sihir Messi inilah yang ditunggu dinihari nanti. Sebab Barcelona membutuhkan keajaiban untuk bisa lolos ke final. Mereka harus mencetak sedikitnya 5 gol --itu dengan catatan Munchen tak mencetak satu gol pun. Kurang dari itu, pengalaman pahit Liga Champions musim lalu bakal berulang: tersingkir di perempat final!
Persoalannya, sudahkah Messi fit benar? Memang ia diturunkan --dan kemudian mencetak gol-- ketika melawan Bilbao. Tapi kondisinya belum 100 persen. Senin lalu, ketika para pemain Barca diliburkan, Messi masih memulihkan cedera harmstringnya di Ciutat Esportiva, pusat pelatihan Barcelona. Ia ditemani fisioterapis.
"Dia masih menjalani masa pemulihan," kata pelatih Barcelona, Tito Vilanova. "Tapi hari ini kondisinya sudah sangat baik. Sedikit demi sedikit dia akan mencapai level terbaiknya. Peluangnya untuk tampil melawan Munchen sangat besar. Kami sangat bergantung kepadanya."
Tito juga mencemaskan lini belakang. Jordi Alba, pemain bertahan yang kerap membantu serangan, tak bisa diturunkan lantaran akumulasi kartu. Memang masih ada Eric Abidal. Tapi tanpa Jordi Alba, Barca bakal kehilangan tusukan sayap kiri yang biasa diperagakan pemain mungil itu.
Selain itu, siapa yang akan ditandemkan dengan Gerard Pique di depan gawang juga menjadi persoalan lain. Kondisi lini belakang Barcelona ini kontras dengan kubu lawan. Sebab Munchen kali ini bakal diperkuat Mario Mandzukic yang absen pada pertemuan pertama lantaran akumulasi kartu.
Karena itu pelatih Bayern Munchen, Jupp Heynckes, tak terlalu pusing dengan komposisi pemainnya. Ia lebih mewanti-wanti pemainnya pada hal-hal di luar teknis. "Saya ingatkan pemain jangan melakukan kesalahan yang tak perlu dan jangan membiarkan diri mereka diprovokasi."
Messi sendiri cukup optimistis bisa membalikkan keadaan dan membawa timnya ke laga final yang akan digelar di Wembley Stadium, London. Lewat jejaring sosial, Weibo, pemain kelahiran Rosario ini menulis: "Mari kita kalahkan mereka!"
"Barça, Pride, Barça", frase yang terbentuk dari mozaik raksasa yang akan membungkus Camp Nou dinihari nanti pun seakan menjadi untaian doa: semoga sihir King Leo tak macet.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar