Djarum Indonesia Terbuka datang lagi mulai 10 Juni 2013 lalu. Turnamen yang mendapat penghargaan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sebagai turnamen terbaik tahun 2012 itu kini menawarkan hadiah lebih besar: $700 ribu alias Rp6,9 miliar. Jumlah itu lebih besar $50 ribu dibandingkan tahun 2012.
Dengan begini, Indonesia Open berada tepat di bawah Korea Open yang berhadiah total $1 juta.
“Saya berharap naiknya jumlah hadiah yang diperebutkan akan memberikan tambahan motivasi bagi pemain untuk berjuang lebih keras lagi, bahkan para pemain muda bisa bangkit di turnamen ini,” kata Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan.
Meningkatnya motivasi berarti meningkatnya pula persaingan (yang selama ini sudah sengit) di antara hampir seluruh pemain peringkat 10 besar dunia yang berlaga di Gelora Bung Karno. Dan bagi pemain Indonesia, ini berarti tantangan berat.
Perjuangan pemain Indonesia di ajang Djarum Indonesia Open 2013 memang dipastikan tidak mudah. Apalagi mengingat catatan tahun lalu, hanya satu gelar yang bisa dipersembahkan dari pemain tuan rumah pada 2012, yakni dari tunggal putra Simon Santoso.
Tahun ini, peluang memperebutkan gelar juara lebih besar ada di pundak pasangan ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad. Sudah seharusnya mereka bisa membayar kegagalan di dua tahun sebelumnya.
Yang juga bertambah selain hadiah adalah durasi turnamen. Panitia tahun ini menambah waktu dua hari untuk laga babak pertama di babak utama. Mereka tak ingin pertandingan bergulir sampai dengan tengah malam seperti tahun lalu. Maklum, rata-rata pertandingan berlangsung lama akibat ketatnya pertarungan di lapangan.
Di balik ketatnya persaingan dan besarnya hadiah, ada dua perpisahan yang akan terjadi di Djarum Indonesia Open 2013.
Yang pertama datang dari pihak sponsor. Tahun depan, peran Djarum sebagai sponsor utama akan digantikan situs jual-beli Blibli.com, sesuai regulasi BWF yang melarang perusahaan rokok sebagai sponsor turnamen.
Perpisahan yang kedua datang dari bintang tunggal putra Indonesia: Taufik Hidayat.
Salam perpisahan Taufik seakan mendapat dukungan lewat hasil undian yang dibuat dalam turnamen ini. Dia berpeluang bertemu dengan salah satu rivalnya, Lin Dan. Pemain asal Cina itu bakal berjuang dari babak kualifikasi dan bisa langsung bertemu Taufik di babak pertama.
Kita tentu sama-sama berharap Taufik bisa melumat Lin Dan untuk terakhir kalinya akan bisa berjumpa dengan sang raja bulu tangkis dunia saat ini, Lee Chong Wei di babak kedua. Suguhan ini seakan semakin memeriahkan pesta di Senayan nanti. Di atas itu semua, kita sangat merindukan kehadiran banyaknya pemain Indonesia di atas podium pada saat penutupan turnamen Djarum Indonesia Open 2013 pada 16 Juni 2013 nanti.
Tentu ini akan menjadi hadiah perpisahan yang paling manis untuk Taufik Hidayat.
Sumber:
(http://id.olahraga.yahoo.com/blogs/arena/dua-perpisahan-di-djarum-indonesia-terbuka-2013-073833898.html)
Taufik Hidayat. (ANTARA/Yusran Uccang)
Dengan begini, Indonesia Open berada tepat di bawah Korea Open yang berhadiah total $1 juta.
“Saya berharap naiknya jumlah hadiah yang diperebutkan akan memberikan tambahan motivasi bagi pemain untuk berjuang lebih keras lagi, bahkan para pemain muda bisa bangkit di turnamen ini,” kata Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan.
Meningkatnya motivasi berarti meningkatnya pula persaingan (yang selama ini sudah sengit) di antara hampir seluruh pemain peringkat 10 besar dunia yang berlaga di Gelora Bung Karno. Dan bagi pemain Indonesia, ini berarti tantangan berat.
Perjuangan pemain Indonesia di ajang Djarum Indonesia Open 2013 memang dipastikan tidak mudah. Apalagi mengingat catatan tahun lalu, hanya satu gelar yang bisa dipersembahkan dari pemain tuan rumah pada 2012, yakni dari tunggal putra Simon Santoso.
Tahun ini, peluang memperebutkan gelar juara lebih besar ada di pundak pasangan ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad. Sudah seharusnya mereka bisa membayar kegagalan di dua tahun sebelumnya.
Yang juga bertambah selain hadiah adalah durasi turnamen. Panitia tahun ini menambah waktu dua hari untuk laga babak pertama di babak utama. Mereka tak ingin pertandingan bergulir sampai dengan tengah malam seperti tahun lalu. Maklum, rata-rata pertandingan berlangsung lama akibat ketatnya pertarungan di lapangan.
Di balik ketatnya persaingan dan besarnya hadiah, ada dua perpisahan yang akan terjadi di Djarum Indonesia Open 2013.
Yang pertama datang dari pihak sponsor. Tahun depan, peran Djarum sebagai sponsor utama akan digantikan situs jual-beli Blibli.com, sesuai regulasi BWF yang melarang perusahaan rokok sebagai sponsor turnamen.
Perpisahan yang kedua datang dari bintang tunggal putra Indonesia: Taufik Hidayat.
Salam perpisahan Taufik seakan mendapat dukungan lewat hasil undian yang dibuat dalam turnamen ini. Dia berpeluang bertemu dengan salah satu rivalnya, Lin Dan. Pemain asal Cina itu bakal berjuang dari babak kualifikasi dan bisa langsung bertemu Taufik di babak pertama.
Kita tentu sama-sama berharap Taufik bisa melumat Lin Dan untuk terakhir kalinya akan bisa berjumpa dengan sang raja bulu tangkis dunia saat ini, Lee Chong Wei di babak kedua. Suguhan ini seakan semakin memeriahkan pesta di Senayan nanti. Di atas itu semua, kita sangat merindukan kehadiran banyaknya pemain Indonesia di atas podium pada saat penutupan turnamen Djarum Indonesia Open 2013 pada 16 Juni 2013 nanti.
Tentu ini akan menjadi hadiah perpisahan yang paling manis untuk Taufik Hidayat.
Sumber:
(http://id.olahraga.yahoo.com/blogs/arena/dua-perpisahan-di-djarum-indonesia-terbuka-2013-073833898.html)
Komentar
Posting Komentar