Pujian Setelah Melawan Belanda


VIVAbola - Tim nasional Indonesia banjir pujian usai laga persahabatan melawan Belanda hari Jumat lalu, 7 Juni 2013. Performa skuad "Garuda" menuai pujian meski kalah tiga gol tanpa balas. Tapi perjuangan belum usai. Pertandingan-pertandingan berat menanti timnas dalam beberapa bulan kedepan.

Pada laga yang disaksikan 60.000 suporter yang menyesaki Stadion Utama Gelora Bung Karno, Indonesia berhasil menahan gempuran Belanda pada paruh pertama. Performa Kurnia Meiga patut diacungi jempol setelah berhasil mengagalkan sejumlah peluang, termasuk sepakan Robin van Persie.

Sayang, pada babak kedua stamina tuan rumah melorot. Aksi Die Oranje yang lebih matang dan memiliki kualitas lebih baik membuat pertahanan Indonesia kewalahan. Beberapa kali Tony Sucipto, Zulkifly Syukur, Muhammad Roby, sampai Achmad Jufriyanto harus berjibaku menghentikan bola.

Serangan bertubi-tubi yang dipadu umpan-umpan silang akhirnya berujung gol. Pertahanan Indonesia tampak hanya terperangah saat Siem De Jong dua kali menjebol gawang Meiga dengan proses yang sama hanya dalam kurun waktu 10 menit.

Laga penuh pembelajaran itu ditutup oleh aksi individu khas Arjen Robben. Gelandang yang baru mempersembahkan treble untuk Bayern Munich itu melewati hadangan M. Roby sebelum melepaskan tembakan keras ke atap gawang Indonesia. Peluit panjang terdengar, papan skor menunjukan 3-0 untuk Belanda.

Usai asal suar menghilang. Suara sayup suporter mulai meninggalkan SUGBK, puja-puji mulai meluncur untuk para punggawa timnas. Si peringkat 170 dunia ternyata mampu membuat sang runner-up Piala Dunia 2010  kewalahan, bahkan tampak gugup usai terus gagal mencetak gol.

Timnas bukannya tanpa peluang. Mengandalkan serangan balik cepat, lewat umpan-umpan panjang yang dilepaskan deep playmaker, Indonesia coba menusuk lewat kecepatan Greg Nwokolo dan Boaz Solossa. Beberapa kali kesempatan tercipta tapi sayang tak ada gol.

Penampilan ini pun mendapatkan perhatian dari Sky Sport.  Media Inggris itu menulis sub-judul: 'Dua gol Siem de Jong membawa Belanda meraih kemenangan 3-0 atas Indonesia setelah mereka sempat dipaksa bekerja keras'.

Membaca berita tersebut, pelatih Indonesia, Jacksen F Tiago ikut bangga. Menurut dia, hasil tersebut membuat dia menerima banyak ucapan selamat dari rekan seprofesi di Brasil.

"Saya juga sempat membaca di media Brasil yang memasang head-line Belanda baru mampu mengalahkan Indonesia di babak kedua. Saya mendapat ucapan selamat melalui sms dan telepon dari rekan sesama pelatih di Brasil," ujar Jacksen saat ditemui di Hotel JW Marriot, Jakarta.

Pelatih yang juga menukangi Persipura Jayapura itu menjelaskan, rekan-rekan di Brasil heran atas kemampuan Indonesia yang sempat menyulitkan Belanda. Mengingat rangking FIFA kedua negara terpaut jauh.

"Bagaimana bisa? kami (Indonesia) hanya kalah tiga gol dari Belanda. Apalagi dari segi peringkat, terpaut jauh 5 melawan 170 peringkat dunia," kata Jacksen menirukan perkataan rekan-rekannya di Brasil.
Raksasa Eropa Sudah Menanti

Peningkatan hasil ini membuat laga timnas selanjutnya sangat dinantikan. Laga-laga tersebut tidak bisa dipandang enteng karena bakal menjajal tiga klub Premier League, yang notabene
big-four dan langganan turnamen Eropa.
Arsenal bakal menjadi klub pertama yang menyambangi Jakarta usai kedatangan Belanda. Tim asal London Utara itu dijadwalkan tampil SUGBK pada 14 Juli 2013. Lalu disusul oleh juara Eropa lima kali, Liverpool, enam hari kemudian. Tak ketinggalan Juara Liga Champions 2012 dan Liga Europa 2013, Chelsea, yang direncanakan tampil pada 25 Juli.

Kedatangan klub-klub ini amat penting untuk perkembangan permainan timnas, jelang menghadapi China di Kualifikasi Piala Asia 2013 empat bulan mendatang. Kualitas permainan papan atas yang dimiliki 
ArsenalLiverpool dan Chelsea bisa menaikan standar permainan punggawa "Garuda".

Jacksen pun mengaku sudah mendapatkan bekal penting saat timnya digasak Belanda akhir pekan lalu. "Pemain dan pelatih harus belajar baik di timnas dan klub, stamina kami harus tetap terjaga,”  ujar pelatih asal Brasil itu.

“Kami harus menjaga standar fisik sesuai level internasional. Tidak hanya saat bermain di Timnas, tetapi juga di klub agar bisa tetap kompetitif. Karena semua pemain muaranya ke Tim Nasional," lanjut pemain yang pernah bermain untuk Persebaya Surabaya dan PSM Makassar itu.

Fisik memang menjadi masalah klasik dalam sepakbola Indonesia. Biasanya, performa para pemain langsung merosot saat memasuki satu jam pertandingan. Skema permainan akhirnya tidak dapat berkembang dengan maksimal.

Persiapan Matang Jelang Laga Krusial


Kehadiran tiga klub papan atas Eropa ini tentu bakal menjadi persiapan mumpuni timnas jelang laga melawan China, 15 Oktober 2013. Partai krusial itu menentukan langkah Indonesia menuju Piala Asia 2015. Tersingkir jika kalah, memperpanjang nafas jika merebut tiga angka.

Pertahanan ketat yang diberikan Thomas Vermaelen, Daniel Agger dan JohnTerry, diharapkan bisa menambah sisi kreatif sektor penyerangan skuad "Garuda". Tusukan cepat gaya Liga Inggris milik 
ArsenalChelsea maupun Liverpool juga diharapkan bisa menambah ketebalan percaya diri jantung pertahanan timnas.

Pasalnya, China bukan lawan yang pantas dipandang sebelah mata. Peringkat 95 dunia itu adalah salah satu negara kuat di wilayah Asia. Bahkan, tim asuhan Jose Antonio Camacho itu hampir saja menahan imbang juara Piala Dunia 2010, Spanyol.

Kala itu, Spanyol dipaksa bekerja keras sampai menit ke-84. Performa menawan Zeng Cheng di bawah mistar China membuat La Roja kesulitan. Beruntung buat Spanyol, David Silva berhasil mencuri sebiji gol kemenangan di ujung laga.

Skuad yang dimiliki China pun tak kalah berbahaya. Gao Ling, masih tampak tajam di lini depan, begitu juga Yang Xu dan Yu Dabao. Sektor tengah pun diisi oleh pemain kaya pengalaman macam Zheng Zhi, Zhao Xuri, maupun Yu Hai. Solidnya pertahanan tim "negeri tirai bambu" itu juga menjadi kelebihan.

Tidak Jelasnya Uji Coba

Satu lagi kelebihan China dibanding Indonesia adalah tersusun rapihnya jadwal ujicoba dalam beberapa bulan kedepan. Program tim nasional yang dibuat Asosiasi Sepakbola China (CFA) berarti sudah jelas setidaknya sampai laga melawan Indonesia nanti.

Rencananya, China akan menghadapi Belanda pada 11 Juni, lalu disusul oleh laga persahabatan kontra Thailand empat hari berselang. Jadwal bulan Juli juga tidak kalah padat. Jepang, Korea Selatan dan Australia bakal mereka jajal dalam ajang Piala Asia Timur 2013.

Lalu, runner-up Piala Asia 1984 dan 2004 itu akan menggelar dua laga persahabatan sebelum terbang ke Jakarta. Rencananya, China bakal menghadapi Singapura pada 6 September, sebelum menjamu Mali di tanggal 10 September.

Jika persiapan China tampak sudah tertata rapih. Berbeda dengan program Badan Tim Nasional (BTN) PSSI. Sampai saat ini, timnas rencananya baru akan menggelar satu laga internasional FIFA saat menghadapi Suriname. Laga peringatan 125 tahun hubungan bilateral kedua negara itu pun masih belum jelas kapan digelarnya.

Menyiasati hal tersebut, Jacksen pun meminta bantuan dari klub-klub Liga Indonesia. Pelatih yang mengantungi lisensi A FIFA itu berharap klub-klub bisa mengadakan laga kontra klub-klub asing demi menjaga kondisi permainan seluruh pemain.

“(Pertandingan melawan Belanda) seharusnya menjadi catatan bagi sepak bola Indonesia, klub juga harus menggelar pertandingan internasional saat pra-musim,” Jacksen menjelaskan.

Tidak ingin fisik pemain kembali melorot, Jacksen pun tak lupa memberikan pesan kepada seluruh pemain Timnas Indonesia agar menambah porsi latihan fisik di luar menu latihan utama. “Karena dari 200 juta penduduk Indonesia mereka pemain terbaik. Saya meminta kepada mereka agar terus menjaga kebugaran."

Dalam semangat membangun sepakbola nasional sebenarnya tidak perlu terlalu meratapi kurangnya laga ujicoba yang disiapkan. Memang penting, namun kemampuan menyerap pelajaran dari setiap laga itu lebih penting.

Karena itu, sangat diharapkan para pemain maupun pelatih mampu mempelajari pola serangan atau bertahan dari klub-klub Eropa. Tidak hanya bermain tanpa pola yang berharap kesalahan dari lawan. Potensi Timnas Indonesia sudah diakui oleh publik luar negeri. Sekarang saatnya membuka mata mereka bahwa Indonesia masih bisa menjadi "macan", setidaknya di kawasan Asia.

Sumber:

Komentar